Minggu
BAB III PENGORGANISASIAN
BAB III PENGORGANISASIAN
Kata “organisasi” mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisassi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah, atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi di alokasikan dan ditugaskan diaantr para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang di milikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapast di kerjakan bersama. Hal ini tercermin pada struktur formal suatu organ isasi, dan di tunjukan oleh suatu bagan organisasi. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setipa individu daloam organisasi dapat bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Kedua aspek ini merupakan dasr proses pengorganisasian suatu organisasi untruk mencapai suatu tujuan yang telah di di tetapkan secara efisien dan efektif.
Pengertian Pengorganisasian
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-bermacam pengertian. Istilah tersebut dapat digunakan unutjk menunjukan hal-hal berkut ini:
1.Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya-sumber daya keuangan, phisik bahan baku dan tenaga kerja organisasi.
2.Bagaimana organisasi mengelompokan kegiatan-kegiatanya, di mana setiap pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajder yang di beri wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3.Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan.jabatan, tugas-tugas dan para karyawan.
4.Cara dalam mana para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam department.
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. Prose pengorganisasian dapat ditunjukan dengan langkah tiga prosedur berikut ini:
1.Pemerinci seluruh pekerjaan yang harus di lakasanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logic dapat dilaksanakan oleh satu orang.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formalo dengan mana organisasi dikelola.
Adapu faktor-faktor utama yang menentukan perancangan strukturv organisasi adalah sebagai berikut:
1.Strategi organisasi untuk mencapasi tujuannya.
2.Tehnologi yadng digunakan.
3.Amgota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
4.Ukuran organisasi
Sedangkan struktur oraganisasi terdiri dari:
1.Spesialisasi kegiatan.
2.Standarisasi kegiatan.
3.Koordinasi kegiatan.
4.Sentralisasi dan desentralisasi
5.Ukuran satuan kerja menunjukan jumlah satuan kerja dalam suatu kelom,pk kerja.
Pembagian Kerja
Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan di mana individu-individu tidak dapt mencapainya sendiri. Kelompok dua atau lebih dari orang yang bekerja bersama secara kooperaktif dabn di koordinasikan dapt menca-pai hasil yang lebih baik daripada di lakukan perseorangan. Konsep ini di sebut synergi. Tiang dasar pengorganisasian adalhy prinsip pembagian kerja (division of labour) yang memungkinkan synergi terjadi.
Bagan Organisasi Formal
Bagan oraganisasi yang menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi yang secara ringkas dapat di uraikan sebagai berikut:
1.Pembagian kerja
2.Mnajer dan bawahan atau suatu perintah.
3.Tipe pekerjaan yang di laksanakan.
4.Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan.
5.Tingkatan manajemen.
Departementalisasi
Ada beberapa cara di mana organisasi dapat memustuskan pola organisasi yang akan di gunakan untuk mengelompokan kegiatan-kegiatan yang bermacam-bermacam bentuk di laksanakan.Sekali lagi, proses penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan dikelompokan di sebut depatrtementalisasi atau departementasi. Beberapa bentuk departementalisasi yang kan di bicarakan berikut ini, adalah atas dasar:
1.Fungsi
2.Produk dan jasa
3.Wilayah
4.Langganan
5.Proses dan peralatan
6.Waktu
7.Pelayanan
8.Alpha-numerical
9.Proyek dan matriks
Departementalisasi Fungsional
Departementalisasi fungsional mengelompokan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiagftan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi.
Organisasi fungsional ini barangkali merupakan bentuk paling umum dan bentuk dasar departementalisasi.
Kebaikan pendekatan fungsional. Kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi, memusatkan keahlian organisasi, dan memungkinkan pengawasan manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi.
Departementalisasi Divisional
Banyak perusahaan besar, dengan banyak jenis produk, di organisasi menurut struktur organisasi divisional. Bila departementalisasi perusahaan menjadi terlalu kompleks dan tidak praktis bagi struktur fungsional, manajer perlu membentuk divisi-divisi semi otomatis, di mana setiap divisi merancang, memproduksi dan memesarkan produknya sendiri.
Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (geografis), langgana dan proses atau perlatan.
Struktur organsasi divisional atas dasar produk. Setiap departement bertangungjawab atas suatu produk atau sekumpulan produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi adalah pola logik yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai tehnlogi pemrosesan dan metode-metode pemasaran yang sangat berbeda dengan yuang satu dengan yang lain dalam organisasi.
Organisasi Proyek dan Matriks
Bentuk organisasi proyek dan matriks adalh tiga departementalisasi campurabn (hybrid dersign). Kedua stuktur organisasi ini tersusun dari satu atau lebih tipe-tipe departementalisasi lainnya. Stuktur proyek dan maktriks bermaksud mengkombinasikan kebakan-kebaikan kedua tipe desain fungsional dan divisional denganh menghindarkan kekurangan-kekuranganya. Pendekatan tradissional terhadap organsasi yang telah di bahas sebelumnya tidak memberikan kemudahan dan fleksibilitas untuk menanggani kegiatan-kegiatan yang kompleks dan melibatkan keahlian dari berbagai bidang fungsional organisasi. Kedua bentuk departementalisasi proyek dan matriks mencakup cara-cara pengabungan personalia dalam organisasi dengan berbagai spesialisasi untuk menyelesaikan suatu tugas.
Struktur organisasi proyek, Departementalisasi proyek menyangkut pembentukan tim-tim, spesialisasi, yang di perlukan untuk mencapai suatu tujuan khusus.
Struktur organisasi matriks, Departemntalisasi matriks adalah sama dengan departementalisasi proyek dengan satu perbedaan pokok. Dalam stuktur matriks, para karyawan mempunyai dua atasan- sehingga mereka berada di bawah dua wewenang
Organisasi matriks di kembangkan pertama kali dalam industri ruang angkasa. Tapi akhir-akhir ini konsrp organisasi matriks banyak di kembangkan terutama pada perusahaan kontruksi, kontraktor, perusahaan-perusahaan konsultan, kantor-kantor akuntan, dan organisasi-oraganisasi yang bekerja dengan banyak proyek yang memeopunyai waktu penyelesaian terbatas dan bersamaan, memerlukan koordinasi dan prestasi tehnik tinggi, serta membutuhkan berbagai keteram,pilan dan khusus.
Kebaikan organisasi matriks. Berbagai kebaikan organisasi matriks dapat di perinci sebagai berikut:
1.Memaksimalkan efisiensi penggunaan manajer-manajer fungsional
2.Mengembangkan keterampilan-keterampilan karyawan dan merupakan tempat latihan yang baik bagi manajer-manajer strategic.
3.Melibatkan, memotivasi, dan menantang karyawan serta memeperluas pandangan manajemen menengah terhadap-terhadap masalah strategic perusahaan.
4.Memberikan fleksibiblitas kepada organisasi dan membantu perkembangan kreativitas serta melipatgandakan sumber-sumber yang beranekaragam.
5.Menstimulasi kerjasama antar disisplin dan mempermudah kegitan perusahaan yang bermacam-macam dengan orientasi proyek.
Kelemahan organisasi matriks. Kelemahan-kelemahan organisasi matriks adalah:
1.Pertangung jawab ganda menciptakan kebingungan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang kontradiktif.
2.Sangat memerlukan koordinasi horizontal dan vertical.
3.Memerlukan lebih banyak keterampilan-keterampilan antar pribadi.
4.Mendororng pertentangan kekuasaan dan lebih mengarah perdebatan daripada kegiatan.
5.Mengandung resiko timbulnya perasaan anarki.
Organisasi Informal
Salah satu bagian penting organisasi adalah pengelompokan informal dan hubungan pribadi-pribadi yang dapat lebih berpengaruh dibanding hubungan-hubungan formal seperti yang di tunjukan padaa bagan organisasi.
Argyris mengemukakan 4(empat) bidang utama dimana organisasi formal dan informal berbeda:
1.Hubungan-hubungan antar pribadi. Dalam organisasi formal hubungan-hubungan di antara orang-orang di gambarkan jelas, sedangkan hubungan-hubungan informal sangat tergantung kepada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2.Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan di tentukan dalam formal dan dipilih dalam informal.
3.Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikam perilaku karyawan melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok-kelompok informal mengendalikan pada anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4.Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan dan hukuman.
Walaupun ada perbedaan-perbedaan tersebut, adalah suatu kesalahan bila menganngap kelompok formal dan informal sebagai dua kesatuan organisasi terpisah. Keduanya hidup bersama (berdampingan) dan tidak dapat di pisahkan. Setiap organisasi formal selalu memepunyai organisasi informal, dan setiap organisasi informal berkembang dalam berbagai tingkatan organisasi informal.
Kelompok-kelompok informal muncul tak terhindarkan kapan saja orang-orang bergabung bersama dan berinteraksi dalam pengelompokan-pengelompokan social.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar