Minggu
BAB I. MANAJEMEN
BAB I. MANAJEMEN
1Arti Manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Berbagai istilah yang di pergunakan, seperti ketatalaksanaan, manajemen, dan manajemen pengurusan. Untuk menghindari penafsiran yang berbeda- beda, dalam tulissan ini kita pakai istilah istilah aslinya, yaitu “manajemen”
Bila kita mempelajari literature manajemen, maka akan di temukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu pertama, manajemen sebagai suatu proses; kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen; dan ketiga, manajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu.
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang di berikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, kita kemukakan tiga buah definisi.
Dalam Encylopedia of The Social Science di katakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan proses mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu di selenggarakan dan di awasi.
Selanjutnya menurut Haimann mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama
Akhirnya, George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan memepergunakan kegiatan orang lain.
Bila kita perhatikan ketiga definisi di atas, maka akan segera tampak bahwa ada tiga pokok penting dalam definisi-definisi tersebut, yaitu pertama, adanya tujuan yang ingin di capai; kedua, tujuan di capai dengan mempergunakan kegiatan orang-orang lain; dan ketiga, kegiatan-kegitan orang lain itu harus di bimbing dan di awasi.
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Dalam arti singular (tunggal), di sebut manajer. Manajer adalah pejabat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit yang dipimpinnya tercapai dengan menggunakan bantuan orang lain.
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen itu adalah suatu seni atau ilmu. Mengenai ini pun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan lain mengatakan bahwa manajemen itu adalah seni, golongan lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenaran.
Chester I Barnard dalam bukunya The Function of The Executive, mengakui bahwa manajemen itu adalah “seni” dan juga sebagai “llmu”. Demikian pula Henry Fayol, Alfin Brown Harold Koontz, Cyrilk O Donnel, dan George R. Terry berangapan bahwa manajemen itu adalah ilmu sekalgus seni
Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau maanfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi unutk menerangkan fenomena-fenomena (gejala-gejala), kejadian-kejadian, keadaan-keadaan, jadi memberikan penjelasan-penjelasan.
Unsur keilmuan merupakan kumpulan pengetahuan yang tertentu, seperti yang di nyatakan oleh peraturan-peraturan atau statemen- statemen umum, dan di pertahankan oleh berbagai tingkat ujian–ujian dan penyelidikan-penyelidikan. Unsur seni ialah pemakaian pengetahuan tersebut pada situasi tertentu. Dengan pengalaman-pengalaman pemakaian yang demikian menjadi pembawaan, kira-kira suatu panaca indera keenam, keahlian yang bersifat intuisi. Dalam kehidupan nyata sehari-hari, manajemenb benar- benar melakukan kedua fungsi tersebut, yaitu selain fungsi ilmu juga sebagai seni.
Memeperhatikan pengertian manajemen yang pertama serta kenyataan bahwa manajemen itu adalah ilmu sekaligus seni, maka manajemen itu dapat di beri definisi sebagai “Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan”
.
2.Fungsi-Fungsi Manajemen
Sampai saat ini, masih ada belum konsesus baik di antara praktisi maupun para teoritikus mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula di sebut unsure-unsur manajemen.
Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis sebagai berikut:
a. Louis A. Allen : Leading, Planing Organizing, Controling.
b. Prajudi Atmosudirjo : Planing, Organizing, Directing, atau Actuating
Controling.
c. John Robert Beishline, Ph. D : Perencanaan, Organisasi , Komando, Kontrol.
d. Henry Fayol : Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Coordinating, Reporting, Budgeting.
e. Luther Gullich : Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Coordinating, Reporting, Bugdeting.
Pada hakikikatnya, bila di kombinasikan pendapat penulis di atas, maka fungsi- fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
a.forecasting
b.planning termasuk budgeting
c.organizing
d.staffing
e.directing atau commanding
f.leading
g.coordinating
h.motivating
i.controling
j.reporting
a. Forecasting
Forecasting atau prevoyance (prancis) adalah kegiatan meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rencana yang lebih pasti dapat dilakukan. Misalnnya, suatu akademi, meramalkan jumlah mahasiswa yang akan melamar belajar ke akademi tersebut. Ramalan tersebut dengan menggunakan beberapa indikator-indikator, misalnya jumlah lulusan SLTA. Suatu perusahaan industri harus mengadakan forecasting tentang hasil penjualan produksinya denbgan memeperhatikan jumlah penduduk pada daerah penjualan, income per kapita masyarakat, kebiasaan membeli, dan sebagainya.
b. Planning termasuk budgeting
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana samapai kepada perumusan yang lebih rumit. Ada yang merumuskan dengan sangat sederhana, misalnya perencsanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pembatasan yang agak kompleks merumuskan perencanaan sebagai penetapan yang harus di capai.
Hampir sama dengan pembatasan terkhir di mana perumusan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut.
1) Tindakan apa yang harus di kerjakan?
2) Apa sebabnya tindakan itu harus di kerjakan?
3) Di manakah tindakan itu harus di kerjakan?
4) Kapankah tindakan itu dilaksnakan?
5) Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?
6) Bagaimanakah caranyamelaksanakan tindakan itu?
c. Organizing
Dengan organizing dimaksud dengan mengelompokkan kegiatan yang diperlukan, yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi dari setiap unit yang ada dalam organisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing- masing unit tersebut.
d. Stafing atau Assembling Resources
Istilah staffing diberikan Luther Gullick, Harold Koonz dan Cyril O’Donnel sedang assembling resources di kemukakan oleh William Herbart Newman. Kedua istilah itu cenderung mengandung pengertian yang sama.
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangan sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Organizing dan staffing merupakan dua fungsi manajemen yang sangat erat hubungannya. Organizing yaitu berupa penyusunan wadah legal untuk menampung berbagai kegiatan yang harus di laksanakan pada suatu organisasi, sedangkan staffing berhubungan dengan penerapan orang-orang yang akan memangku masing-masing jabatan yang ada di dalam organisasi tersebut.
e. Directing atau Coammanding
Directing atau commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memeberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau intruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah di tetapkan semula.
f. Leading
Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen, di kemukakan oleh Louis A Allen yang di rumuskannya sebagai pekerjaan yang di lakukan oleh seorang
manajer yang menyebabkan orang lain bertindak Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni mengambil keputusan, mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan, memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak , memilih orang-orang yang jadi kelompoknya.
g. Coordinating
Coordinating atau mengkoordinasikan merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organanisasi.
h. Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara sukarela sesuai apa yajng dikehendaki oleh atasan.
i. Controling
Controling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang di lakukan oleh bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah di gariskan semula.
j. Reporting
Reporting atau pelaporan adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tertulis sehingga dalam menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelakssanaan tugas orang yang memberi laporan.
3.Fungsi-Fungsi Lain Dari Seorang Manajer
Di muka sudah dikemukakan berbagai pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen (manajer). Dari berbagai pendapat tersebut bila di kombinasikan ternyata di peroleh sepuluh fungsi. Namun, karena kesepuluh fungsi itu saling mencakupi, ternyata pendapat Harold Koontz, Cyril O’Donnel, dan William Herbert Newman lebih tegas pemisahannya, maka bila di lihat dari sudut proses atau urutan pelaksanaan aktivitas manajemen (manajer), fungsi-fungsi manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan.
Kelima manajemen itu merupakan suatu hal yang berulang-ulang (siklus), kelima fungsi itu selain dinamai sebagai aspek-aspek manajemen atau unsure-unsur manajemen, di sebut juga proses manajemen
4.Tingkat-Tingkat Manajer
Masing-masing manajer, pada hakikatnya melakukan fungsi-fungsi yang sama (khusunya dari proses, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan). Namun di lihat dari corak kegiatannya terdapat perbedaan, sesuai dengan tingkat-tingkat manajer itu dalam suatu perusahaan. Tegasnya fungsi-fungsi setiap manajer adalah sama, hanya corak kegiatannya yang berbeda, sesuai dengan tingkatan manajer itu dalam perusahaan atau organisasi di mana ia bekerja.
Tingkat-tingkat manajer:
a.Top manager atau seorang manajer tertinggi, di sebut juga pucuk pimpinan, yang termasuk dalam golongan ini adalah angota-anggota board of mnanager (dewan direksi)
dan presiden perusahaan.
b.Middle manager atau manajer menengah, yang teermasuk tingkatan ini ialah kepala- kepala bagian, kepala-kepala divisi, dan kepala-kepala seksi.
c.Supervisor manager atau first line manager tingkat peretama. Termasuk ke dalam ke golongan ini ialah kepala mandor dan mandor.
Sesuai dengan perbedaan tingkat-tingkat manajer itu, maka corak kegiatan manajer itu dapat di bedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.
a.Board of manager, bergerak dalam memeimpin organisasi dalam perusashaan keseluruhannya (managing the organizations/ business)
b.Presiden,memimpin para manajer agar terdapat team work (managing manager).
c.Departement / divisions heads, memimpin pekerja yang meliputi bidang-bidangnya (managing the work).
d.Suatu system auperintendent, general foreman, dan foreman, memimpin para pekerja supaya dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan tujuan organisasi atau tujuan perusahaan (managing the workers).
5.Perkembangan Teori Manajemen
Dalam bab ini kita akan memebicarakan tiga aliran pemikiran manajemen yang ada : aliran klasik (yang akan di bagi dua aliran, manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik), aliran hubungan manusiawi (sering di sebut aliran neoklasik), dan aliran manajemen modern. Juga akan di bicarakan dua manajemen yang berkembang akhir-akhir ini – pendekatan system dan pendekatan kontingen (contingency approach) – yang bermaksud unutk mengintergrasikan bermacam-macam teori manajemen yang ada.
a. Teori manajemen klasi
Sebelum sejarah yang di sebut zaman manajemen ilmiah muncul, telah terjadi revolusi industri pada abad ke19 yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan pendekatan manajemen yang sistematik. Usaha-usaha pengembangan manajemen di lakukan oleh para teoritisi.
Perkembangan awal teori manajemen
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen ilmiah, yang akan di bahas di sini, yaitu Robert Owen dan Charles Babbage.
Robert Owen (1771-1858). Pada permulaan tahun 1800 an Robert Owen, seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Scotlandia, menekankan betapa pentingnya unsure manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja standar, pembatasan anak-anak di bawah umur.
Taylor menuangkan gagasan-gagasannya dalam tiga judul makalah, yaitu Shop Management, The Principle of Scientific Management, dan Tetimony Before the Special House Committee, yang di rangkum dalam sebuah buku yang berjudul Scientific Management. empat prinsip dasar tersebut adalah:
1.Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen, agar, sebagai contoh, metode
yang paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan yang dapat di tentukan.
2.Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan yang dapat di berikan tanggung
jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
3.Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
4.Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.
Frank dan Lilian Gilberth (1868-1924 dan 1878-1972).
Konstributor utama kedua dalam aliran manajemen ilkmiah adalah pasangan suami istri Frank burker Gilberth dan Lillian Gilberth. Frank Gilberth, seorang pelopr pengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai tehnik manajemen yang di ilhami taylor. Dia sangat tertarik terhadap masalah efisiensi, terutama untuk menemukan “ cara terbaik pengerjaan suatu tugas”
Sedangkan Lillian Gilberth tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan, dan latihan personalia. Dia mengemukakan gagasannya dalam bukunya yang berjudul The Psychology of Management. Baginya, majemen ilmiah mempunyai satu tujuan akhir : membantu para karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai mahlik hidup.
Henry L. Gannt (1861-1919) seperti Taylor, Henry L. Gaant mengemukakan gagasan-gagasan:
1.Kerja sama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen.
2.Seleksi ilmiah tenaga kerja
3.Sistem insetif (bonus) unutk merngsang produktivitas , dan
4.Penggunaan intruksi-intruksi kerja yang terperinci.
Kontribusinya yang terbesar adalah penggunaan metode grafik, yang di kenal sebagai “bagan Gaant” (Gaant Chart), untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi. Tehnik-tehnik scheduling modern di kembangkan atas dasar metode scheduling produksi dari Gaant.
Harrington emerson (1853-1931). Pemborosan dan ketidakefisien adalah masalah-masalah yang di lihat Emerson sebagai penyakit system industri. Oleh sebab itu Emerson mengemukakan 12 prinsip-prinsip efiensi yang sangat terkenal, yang secara ringkas adalah sebagai berikut :
1.Tujuan yang di rumuskan dengan jelas.
2.Kegiatan-kegiatan yang dilakukan masuk akal.
3.Adanya staaf yang cakap.
4.Disiplin
5.Balas jasa yang adil.
6.Laporan-laporan yang terpercaya.
7.Pemberian perintah-perencanaan dan pengurutan kerja.
8.Adanya standar-standar dan skedul-skedul- metode dan waktu setiap kegiatan.
9.Kondisi yang di standariliasasi.
10.Operasi yang di standarialiasasi.
11.Intruksi-intruksi praktis tertulis yang standar.
12.Balas jasa efiensi-rencana insentif.
Teori Organisasi Klasik
Henry Fayol (1841-1925). Henry Fayol, seorang industrilisasi Perancis, mengemukakan teori dan tehnik-tehnik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang kompeks dalam bukunya yang terkenal, Administration Industrielle et Generaic (Administrasi industri dan Umum). Dalam teori administrasinya Fayol memerinci manajemen menjadi lima unsur, yaitu perencanaan, pengoganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan. Pembagian kegiatan manajemen (Administrasi atas fungsi-fungsi ini di kenal sebagai fungsionalisme Fayol).
Fayol membagi ioperasi-operasi perusahaan menjadi enam kegiatan, yang semuanya saling tergantung satu dengan yang lain.(1) tehnik produksi, (2) komersial, (3)keuangan, (4) keamanan, (5)akuntansi, (6)manajerial.
Disamping itu Fayol juga mengemukakan empat belas prinsip-prinsip manajemen yang secara ringkas adalah sebagai berikut:
1.Pembagian kerja
2.Wewenang
3.Disiplin
4.Kesatuan perintah
5.Kesataun pengarahan
6.Meletakan kepentingan perseorangan
7.Balas jasa
8.Sentraliasasi
9.Rantai scalar
10.Order
11.Keadilan
12.Stabilisasi staff organisasi
13. inisiatif
14.Esprit de cors
James D.Mooney, eksekutif general motors, mengkatagorikan prinsip-prinsip dasar manajemen tertentu. Dia mendefinisikan sebagai sekelompok, dua atau lebih, orang yang bergabung untuk tujuan tertentu.
Marry Parker Foollet (1868-1933). Follet dan Barnard bertindak sebagai “jembatan” antara teori klasik dan hubungan manusiawi, karena pemikiran mereka berdasarkan kerangka klasik, tetapi memperkenalkan beberapa unsur-unsur baru tentang aspek-aspek hubungan manusiawi.
Chester I Barnard (1886-1961), Chester Barnard, presiden perusahaan Bell Telephone di New Jersey, menulis beberapa subjek dalam bukunya. The Functions of the Executive yang di tulis pada tahun 1938. Dia memandang organisasi sebagai system kegiatan yang di arahkan pada tujuan. Fungsi-fungsi utama pada manajemen menurut pandangan barnard adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
Aliran Hubungan Manusiawi
Aliran hubungan manusiawi (perilaku manusia dan neoklasik) muncul karena ketidakpuasan bahwa yang di kemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Beberapa ahli mencoba melengkapi teori organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi.
Hugo Muensterberg (1863-1916). Sebagai pencetus psikologi industri, Hugo Muensterberg sering di sebut “bapak psikologi dan industri”. Dia banyak mengemukakan penerapan perlatan-peralatan psikologi untuk meembantu pencapaian tujuan produktivitas.Dia mengemukakan bahwa untuk mencapai peningktan produktivitas dapat di lakukan dengan tiga cara (1) penemuan best possible person, (2) penciptaan best possible work dan (3) penggunaan best possible work untuk memeotivasi karyawan.
Muensterberg menyarankan pengunaan tehnik yang di ambil dari psikologi eksperimen. Sebagai contoh, berbagai metode sering di gunakan untuk memilih karakteristik tertentu yang cocok dengan kebutuhan suatu jabatan.
Elton Mayo (1880-1949) dan percobaan-percobaan Hawthorm “hubungan manusiawi” sering digunakan sebagai istilah umum untuk menggambarkan cara di mana manajer berinteraksi dengan bawahannya.
Aliran Manajemen Modern
Masa manajemen berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan dari hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi, dan yang lain-lain di bangun atas manajemen ilmiah, dkenal sebagai aliran kuantitatif
Aliran Kuantitatif
Airan kuantitatif di tandai dengan berkembangnya team-team riset operasi (operation research) dalam pemecahan masalah-masalah industri yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi Inggris dalam perang dunia ke II. Sejalan dengan semakin kompleksnya komputer elektronik, tranportasi dan komunikasi dan sebagainya terhnik-terhnik riset operasi menjadi semakin penting sebagai dasar rasional untuk pembuatan keputusan. Prosedur-prosedur riset operasi tersebut kemudian direalisasikan dan di sebut aliran management science.
Langkah-langkah management science biassanya adalah sebagai berikut:
1.Perumusan masalah
2.Penyusunan suatu model matematis
3.Mendapatkan penyelesaian dari model
4.Pengujian model dan hasil yang telah di tetapkan oleh model
5.Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
6.Pelaksanaan hasil dari kegiatan implementasi
Pendekatan system
Pendekatan system pada manajemen bermaksud memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang terdiri dari bagian yang saling berhubungan. Pendekatan system memeberikan manajer cara memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yangt lebih luas.
Sebagai suatu prinsip fundamental, pendekatan system sangat mendasar.Ini secara sederhana berarti bahwa adalah segala sesuatu saling ketergantungan dan saling berhubungan. Suatu system terdiri dari elemen-elemen yang berhubungan dan bergantung satu dengan lain.
Perkembangan Teori Manajemen di Masa Mendatang
Setelah di bacakan ketiga aliran utama dalam bidang manajemen, ada kemungkinan arah perkembangan teori manajemen selanjutnya di masa mendatang, yaitu:
1.Dominan
2.Divergence
3.Convergence
4.Sintesa
5.Pelifaration
Manajer Dan Lingkungan Eksternal Organisasi
Seluruh manajer seharusnya tidak hanya memusatkan perhatiannya pada lingkungan internal organisasi, tetapi juga menyadari pentingnya pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi yang di kelolanya. Manajer perlu mempertimbangkan unsure-unsur dan kekuatan-kekuatan lingkungan eksternal dalam kegiatannya. Manajer harus mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mengdiagnosa dan bereaksi terhadap kekuatan-kekuatan lingkungan, baik berupa kesempatan-kesempatan, resiko-resiko, maupun ancaman-ancaman yang mempunyai pengaruh pada operasi organisasi (perusahaan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar