Jumat

Mengenal Bipolar Disorder

“Bipolar adalah gangguan pada mood,” kata psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Danardi Sosrosumihardjo,SpKJ. Meraka yang bipolar akan mengalmi kondisi manic (senang atau eurofia) selama sekitar 2 minggu hingga 5 bulan dan depresi selama skitar 6 bulan. “Keduanya tidak bisa terjadi dalam satu periode, selalu bergantian,’ Sebenarnya selain bipolar juga ada unipolar. Dimana penderitannya hanya menggalami satu ganguan mood saja yaitudeprersi tanpa menggalami manik. Serangan bipolar atau unipolar ini umumnya pertama kli terjadi pada usia 15 tahun hingga 30 tahun. Tapi ada beberapa kasus dimana seranggannya terjadi di usia 7 sampai 8 tahun. Tentu saja ada saat-saat di mana mood penderita nomal yang disebut periode tenang. Datangnya serangan (manic atau depresi) dan periode tenang ini sulit di prediksi. Hanya penderitannya saja yang tahu, namun secara umum, seperti di muat dalam buku Panduan Psikiatri, yang digunakan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, gejala-gejalanya adalah : Episode Depresif Penderita biasanya merasa depresi, kehilangan minat dan kegembiraan, kehilangan energy, mudag lelah dan aktivitasnya berkurang, kemudian : * Konsentrasi dan perhatian menurun. * Harga diri dan kepercayaan diri hilang. * Merasa bersalah da tidak berguna. * Pandangan masa depn suram dan pesimistis. *perbuatan membahayakan diri, termasuk bunuh diri. * Tidur tergangu dan nasfu seks berkurang drastis. * Nafsu makan kurang dan umunya kehilanggan berat badan 5% lebih dalam satu bulan. Episode Manik Kondisi manik umumnya terdeteksi dalam waktu satu minggu sejak penderita mengacaukan sebagian atau seluruh pekerjaan secara aktivitas sosialnya. Gejala utama yang muncul adalah energy yang melimpag ruah, bicara lebih cepat, kebutuhan tidur berkurang, merasa diri sangat hebat, dan sangat optimis. Selain itu : *Mood naik meski tidak sesuai dengan kenyataan. * Riang, seolah hidup tanpa masalah hingga pada kondisi ekstasi yang tidak terkendali. * Harga diri membumbung tinggi, kadang-kadang menjadi kasar dan sombong. * Belanja dengan serampangan dan boros. *Agresif, penuh cinta kasih, dan berkelakar dissat yang tidak tepat. * Libido naik drastic. * Kadang-kadang, aktivitas fisik yang berlebihan bisa berbahaya… menyukai olahraga ekstrim, memacu kendaraan yang sangat cepat. Melalikan kebutuhan makan, minum dan kesehatan pribadi. Pengobatan Sangat tergantung hasil diagnose dokter atau psikiater. Yang pasti, pengobatan ditujukan untuk mengurangi gejala, memperpendek masa ganguannya, dan memperkecil kemungkinan relaps (kambuh). Apakah bisa sembuh? Pada beberapa kasus, keadaan ini tidak berulang. Meski demikian, penderita tetap berpotensi mengalami masa kambuh meski telah bertahun-tahun bebas mood. Kini ada jenis obat terbaru yang terbukti ampuh mengatasi masalah ini. Perbedaan dengan Skizofrenia Umumnya, ketika penderita mendapatkan ganguan mood (manik maupun depresi) mereka berbicara dengan kacau, berhalusinasi, waham, dan bersifak agresif/keras layaknya penderita Skizofrenia. Bedanya, pada skizofrenia gajala-gejala ini akan menetap. Sedangkan pada bipolar/unipolar, gejala ini akan menurun seiring datangnya fase tenang (normal). Fakta Penelitian National Depressive and Manic-Depressive Association pada tahun 1990 menunjukan, 36% penderita bipolar tidak mendapatkan pengobatan hingga 10 tahunsejak gejala pertamanya muncul. Dan yang menyedihkan, 73 % penderita memperoleh minimal sekali diagnosis yang salah dari dokter yang memeriksanya.

1 komentar:

  1. halo mas, saya mau tanya nih, seseorang yang pernah mengalami bipolar beberapa tahun yang lalu apakah mungkin untuk sembuh permanen?meskipun sekarang kondisinya sudah jauh lebih baik dan jauh lebih normal....

    Terimakasih atas jawabannya,

    Salam

    BalasHapus