System perbankan elektronik
Perbankan Elekronik (E-banking) adalah salah satu sektor yang
terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah
perbankan, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di sektor perbankan
nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. Perbankan elektronik
mencakup wilayah yang luas dari teknologi yang berkembang pesat akhir-akhir
ini. Beberapa diantaranya terkait dengan layanan perbankan di “garis depan”,
seperti ATM dan komputerisiasi (sistem) perbankan, dan beberapa kelompok
lainnya bersifat "garis belakang", yaitu teknologi-teknologi yang
digunakan oleh lembaga keuangan, 'merchant, atau penyedia jasa transaksi..
1.
Perkembanggan
teknologi perbankan elektronik
Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah
mutlak, dimana kemajuan suatu sistem perbankan sudah barang tentu ditopang
oleh peran teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas
yang diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin
beragam dan kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak
dapat dipungkiri, dalam setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi
bertujuan selain untuk memudahkan operasional intern perusahaan, juga
bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan terhadap customers. Apalagi
untuk saat ini, khususnya dalam dunia perbankan hampir semua produk yang
ditawarkan kepada customers serupa, sehingga persaingan yang terjadi dalam
dunia perbankan adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan serba
cepat.
Salah satu bank yang
paling mutakhir dengan teknologi hi-end nya adalah BCA, dimana dengan asset
teknologi mutakhir yang dimilikinya BCA mampu menjadi leader dalam hal
pelayanan e-banking. Dengan jumlah ATM terbesar yang dimilikinya, fasilitas
internet banking,dll. Padahal ukuran kecanggihan sebuah teknologi perbankan
tidak hanya dilihat dari coverage ATM-nya semata, tapi seharusnya dilihat
pada data centernya, khususnya di aplikasi core bankingnya.
Memang kendala yang
dihadapi oleh dunia perbankan adalah kompleks dan mahalnya teknologi
informasi, karena sebagian besar teknologi ini masih disuplay oleh
vendor-vendor luar negeri. Tetapi kita lihat sekarang, banyak vendor – vendor
pribumi yang berani bersaing dalam teknologi informasi ini. Jadi kenapa kita
tidak memakai vendor-vendor pribumi untuk menanamkan teknologi informasi
tersebut dalam dunia perbankan. Hal ini manjadi tuntutan bagi perbankan
karena mau tidak mau suatu korporasi yang mempunyai ruang lingkup kerja yang
luas ditambah dengan operasional-operasional yang sangat banyak harus
ditunjang dengan suatu teknologi untuk memudahkan, mengefisienkan dan
mengefektifkan kinerja tersebut. Apalagi dalam dunia perbankan dibutuhkan
suatu informasi yang up to date
bagi pihak manajemen menengah ke atas untuk memprediksikan langkah bisnis
yang akan diambil sehingga berbagai kendala yang mungkin muncul dapat
teratasi.
Sebagai contoh,
dibangunnya suatu sistem informasi Biro Kredit Nasional oleh Bank Indonesia,
hal itu dilakukan tidak lain adalah untuk mengantisipasi resiko kredit yang
mungkin muncul apabila salah seorang debitur mengajukan pinjaman di salah
satu bank padahal pinjaman di bank lain belum lunas. Hal ini dibutuhkan
kesinergian dan up to date-nya
informasi antar bank sehingga hal tersebut dapat terhindarkan.
Operasional yang real time antar bank juga telah
menjadi tuntutan bagi dunia perbankan, karena hal ini menjadi salah satu
materi bagi pelayanan yang berkompetisi dalam memasarkan produk perbankan.
Pengiriman uang transfer antar bank, outlet-outlet otomasi (ATM), hal ini
menjadi patokan penilaian bagi para nasabah umumnya dalam melakukan transaksi
dalam segi pelayanan. Jadi memang mau tidak mau bisnis perbankan harus
ditunjang keefisienan operasional jika ingin bersaing di dalam dunianya, dan
hal ini harus ditunjang dengan suatu sistem yang terintegrasi yang termuat
dalam suatu teknologi informasi.
Penerapan suatu
teknologi informasi menuntut diantaranya sumber daya manusia yang memadai.
Jika sumber daya manusia yang ada tidak menguasai teknologi tersebut hal ini
menjadi suatu pemborosan semata, karena mahalnya teknologi yang telah dibeli
jika tidak terpakai merupakan suatu hal yang sia-sia. Oleh karena itu sebelum
teknologi tersebut diterapkan, sudah seharusnyalah kita instropeksi terhadap
kemampuan korporasi, apakah cocok teknologi tersebut diterapkan, apakah
sumber daya manusianya memadai, dan apakah teknologi tersebut mempunyai features yang dapat digunakan dalam
jangka waktu yang lama. Karena penerapan suatu sistem teknologi informasi
merupakan salah satu aktivitas investasi jangka panjang bagi korporasi. Hal
ini sudah sepatutnya menjadi hal yang diperhitungkan dalam dunia perbankan, sebagai
lembaga intermediasi bagi masyarakat, sudah seharusnya perbankan menjadi
“pelayan” yang setia dengan selalu merealisasikan bentuk-bentuk pelayanan
dengan menggunakan teknologi informasi.
Namun masyarakat
sering salah kaprah. Internet banking sering dikatakan canggih karena
memungkinkan akses perbankan dari manapun. Padahal jika dilihat dari
arsitektur sistem perbankannya, E-Banking hanyalah salah satu channel dari
banyak channel untuk transaksi perbankan semisal EDC (electronic data
capture) yang banyak terdapat di merchant belanja. Ataupun mesin ATM itu
sendiri
Mudahnya sebuah
sistem yang mengelola data hingga 140 juta customer base yang hanya digunakan
untuk pencatatan saja semisal KPU-Pemilu, tentunya tidak lebih canggih
dibandingkan BRI dengan 30 juta customer yang menggunakan aplikasinya untuk
menghitung kelipatan bunga dan kredit. Dan tentunya tidak berarti BRI kalah
canggih dengan aplikasi Bank Niaga yang mampu dengan akses banyak channel-nya
bila pelanggannya hanya 10juta.
Pengembangan lokasi
layanan perbankan saat ini nyaris sudah tidak mungkin, penambahan produk baru
juga tidak akan beranjak jauh dari inovasi sekitar mobile-banking dan
ekstensifikasi layanan private banking, yang semula diarahkan ke
nasabah-nasabah kelas kakap saja. Layanan financial planning yang semula
sangat terbatas, kini semakin marak dan dimungkinkan dengan terbukanya
peluang untuk memadukan produk-produk asuransi, pasar-modal dan dana-pensiun
ke dalam layanan perbankan. Teknologi yang diperlukan sifatnya menjadi sangat
individual dan tergantung pada profil dan kebutuhan masing-masing nasabah.
Yang penting adalah bahwa perkembangan saat ini menunjukkan bahwa layanan
jasa-keuangan sedang bergerak ke arah konvergensi di antara keempat jenis
produk tersebut.
Lalu, bagaimana penerapan
teknologi informasi untuk kebutuhan seperti ini? Tidak mungkin melakukan
integrasi dari semua sistem aplikasi yang terkait, karena masing-masing
aplikasi hampir pasti dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan yang berbeda.
Beberapa bank tampak mengoperasikan service desk terpisah untuk masing-masing
jenis layanan jasa keuangan. Insurance desk misalnya, ada di sudut khusus
untuk jenis layanan itu. Capital market instruments relatip lebih mudah
diintegrasikan ke dalam layanan jasa perbankan, itupun kalau konfigurasi
produknya simpel-simpel saja. Pola ini primordial sifatnya dan sudah
dilakukan lebih dari 10 tahun yang lalu. Tantangannya adalah dukungan
teknologi perbankan di meja service representative yang dapat digunakan untuk
memadukan semua layanan jasa perbankan ini dan meraciknya secara individual
untuk para nasabah yang memerlukan.
Berbagai kasus di
atas membantu menunjukkan bahwa teknologi yang diterapkan dengan baik
memberikan competitive advantage kepada sebuah bank. Setiap bank mempunyai
akses yang sama atas teknologi yang ada, namun yang mampu memanfaatkannya
dengan benar adalah mereka yang berhasil meraciknya ke dalam sebuah
konfigurasi yang fungsional dan efisien, yang diimplementasikan dengan
seksama, yang mendukung produk dan layanan yang ciamik serta dioperasikan
dengan tepat-guna. Membeli teknologi adalah kegiatan yang paling mudah dan
tidak memerlukan keahlian tinggi. Namun, semuanya kembali memerlukan
perancangan, penerapan teknologi yang baik, Good IT Governance, yang
berdasarkan keseuaian target korporasi dari perbankan itu sendiri.
2. Jenis jenis e-banking
ATM
ATM (bahasa Indonesia: Anjungan Tunai Mandiri
atau dalam bahasa Inggris: Automated Teller Machine) adalah sebuah alat elektronik yang
mengijinkan nasabah bank
untuk mengambil uang dan mengecek rekening tabungan mereka tanpa perlu
dilayani oleh seorang "teller" manusia. Banyak ATM juga mengijinkan
penyimpanan uang
atau cek, transfer
uang atau bahkan membeli perangko.
ATM sering ditempatkan di lokasi-lokasi strategis, seperti
restoran, pusat perbelanjaan, bandar udara, pasar, dan kantor-kantor bank itu
sendiri.
Sistem Penyelesaian Bruto Waktu-Nyata (Real-Time Gross Settlement System)
RTGS (Real-Time Gross Settlement). Sistem RTGS
adalah proses penyelesaian akhir transaksi (settlement)
pembayaran yang dilakukan per transaksi (individually processed / gross
settlement) dan bersifat Real-time (electronically processed), di mana rekening peserta dapat di-debit / di-kredit
berkali-kali dalam sehari sesuai dengan perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.
Dengan sistem RTGS, peserta
pengirim melalui terminal RTGS di tempatnya mentransmisikan transaksi
pembayaran ke pusat pengolahan sistem RTGS (RTGS Central Computer
/RCC) di Bank Sentral (dalam hal ini Bank
Indonesia untuk proses settlement. Jika proses settlement berhasil,
transaksi pembayaran akan diteruskan secara otomatis dan elektronis kepada peserta
penerima. Keberhasilan proses settlement tergantung dari kecukupan saldo peserta pengirim karena
dalam sistem BI-RTGS peserta hanya diperbolehkan untuk mengkredit peserta
lain. Dengan kata lain, peserta RTGS harus meyakinkan bahwa saldo rekeningnya
di Bank cukup sebelum peserta tersebut melaksanakan transfer ke perserta RTGS
lainnya.
Penerapan sistem RTGS di
Indonesia telah dimulai sejak tanggal 17
November 2000
dengan nama Sistem Bank Indonesia Real Time Gross
Settlement (BI-RTGS).
System aplikasi perbankan
Aplikasi perbankan dianggap
salah satu aplikasi yang paling kompleks dalam pengembangan perangkat lunak
saat ini dan industri pengujian Apa yang membuat aplikasi Perbankan begitu
rumit?. Pendekatan apa yang harus diikuti dalam rangka untuk menguji alur
kerja yang kompleks yang terlibat? In this article we will be highlighting
different stages and techniques involved in testing Banking applications.
Pada artikel ini kita akan menyoroti berbagai tahap dan teknik yang terlibat
dalam pengujian aplikasi Perbankan.
Karakteristik dari aplikasi
Perbankan adalah sebagai berikut:
Multi tier fungsionalitas
untuk mendukung ribuan sesi pengguna bersamaan
Integrasi skala besar,
biasanya sebuah aplikasi perbankan terintegrasi dengan aplikasi lain seperti
utilitas Bill Pay dan rekening Perdagangan
Kompleks Bisnis workflow
Real Time dan Batch processing
Tinggi tingkat Transaksi per
detik
Transaksi Aman
Pelaporan Kuat bagian untuk
melacak hari ke hari transaksi
Kuat Audit memecahkan masalah
pelanggan
Besar sistem penyimpanan
Manajemen Bencana.
Internet banking
Online banking (atau internet
banking atau e-banking)
memungkinkan pelanggan dari sebuah lembaga keuangan untuk melakukan transaksi
keuangan pada website yang aman dioperasikan oleh lembaga, yang dapat menjadi
ritel atau maya perbankan , credit union atau bangunan masyarakat .
Untuk mengakses fasilitas
online banking lembaga keuangan, seorang pelanggan memiliki akses internet
pribadi harus mendaftarkan diri ke lembaga untuk layanan ini, dan menyiapkan
beberapa password (di bawah berbagai nama) untuk verifikasi pelanggan.
Password untuk online banking biasanya tidak sama seperti untuk telepon perbankan . Lembaga keuangan
sekarang secara rutin mengalokasikan nomor pelanggan (juga di bawah berbagai
nama), apakah atau tidak pelanggan berniat untuk mengakses fasilitas
perbankan online mereka. Nomor pelanggan biasanya tidak sama dengan nomor
rekening, karena jumlah rekening dapat dihubungkan dengan jumlah pelanggan
satu. Pelanggan akan terhubung ke nomor pelanggan setiap akun tersebut yang
kontrol pelanggan, yang mungkin cek, tabungan, pinjaman, kartu kredit dan
account lainnya.
Untuk mengakses perbankan
online, pelanggan akan pergi ke situs web institusi keuangan, dan masukkan
fasilitas perbankan online menggunakan nomor pelanggan dan password. Beberapa
lembaga keuangan telah menyiapkan langkah-langkah keamanan tambahan untuk
akses, tetapi tidak ada konsistensi dengan pendekatan diadopsi.
Sitem kliring elektronik
Sebuah kliring elektronik terminal(ECT)
diinstal pada premis/bank cabang untuk menagkap dan mengirim informasi MICR
cek ke ACH.Pada ACH, sebuah computer pusat akan menerima dam memproses
informasi cek yang dikirimkan oleh bank/cabang. Berdasarkan informasi cek
ditransmisikan, ACH dan dapat menghitung kliring bank dan posisi pemukiman. Pemeriksaan
fisik akan disampaikan di lain waktu ke ACH.Setelah menerima cek fisik, ACH akan menjalankan proses untuk
membandingkan informasi MICR atas cek fisik terhadap informasi yang
dikirimkan secara online oleh bankInformasi MICR atas cek fisik terhadap
informasi yang ditransmisikan secara online oleh bank. System akan
menghasilkan laporan pengecualian untuk menyorot setiap perbedaan bagi bank. Pemeriksaan
selanjutnya akan disortir oleh pembaca kecepatan tinggi/penyotir untuk
diambil oleh masing-masing bank.
3.
Prinsip
penerapan E-banking dan M-banking
Penerapan E-banking
Keamanan informasi keuangan
pelanggan adalah sangat penting, tanpa yang online banking tidak bisa
beroperasi. Lembaga keuangan telah menyiapkan berbagai proses keamanan untuk
mengurangi risiko akses yang tidak sah secara online ke catatan pelanggan,
tetapi tidak ada konsistensi untuk berbagai pendekatan yang diadopsi.
Penggunaan situs Web aman telah menjadi hampir universal
diadopsi.
Meskipun tunggal sandi otentikasi masih digunakan, dengan sendirinya tidak
dianggap cukup aman untuk online banking di beberapa negara. Pada dasarnya
ada dua metode keamanan yang berbeda di gunakan untuk online banking.
The PIN
/ TAN
sistem dimana PIN mewakili password, yang digunakan untuk login dan Tans
mewakili satu
kali password untuk autentikasi transaksi. Tans dapat
didistribusikan dengan cara yang berbeda, yang paling populer adalah dengan
mengirim daftar Tans kepada pengguna online banking melalui surat pos. Cara
yang paling aman menggunakan Tans adalah untuk menghasilkan mereka oleh
kebutuhan menggunakan token
keamanan . Ini Tans dihasilkan tanda tergantung pada waktu dan
rahasia yang unik, yang disimpan dalam token keamanan ( otentikasi
dua faktor atau 2FA). Biasanya perbankan online dengan PIN / TAN
dilakukan melalui web browser menggunakan koneksi SSL aman, sehingga tidak
ada enkripsi tambahan diperlukan.
Cara lain untuk memberikan
Tans ke pengguna online banking adalah mengirimkan TAN transaksi bank saat
ini untuk (GSM) ponsel pengguna melalui SMS. Teks SMS biasanya mengutip
jumlah transaksi dan rincian, TAN hanya berlaku untuk jangka waktu singkat.
Terutama di Jerman, Austria dan Belanda, banyak bank telah mengadopsi
"SMS TAN" layanan karena dianggap sangat aman.
Tanda tangan didasarkan
perbankan online di mana semua transaksi ditandatangani dan dienkripsi secara
digital. Kunci untuk generasi tanda tangan dan enkripsi dapat disimpan pada
smartcard atau media memori, tergantung pada pelaksanaan beton.
Serangan
Sebagian besar serangan
terhadap perbankan online digunakan saat ini adalah berdasarkan menipu
pengguna untuk mencuri data login dan Tans yang valid. Dua contoh terkenal
bagi mereka serangan phishing dan pharming . Cross-site scripting dan keylogger / trojan horse juga dapat digunakan untuk
mencuri informasi login.
Sebuah metode untuk menyerang
tanda tangan metode berbasis perbankan online adalah untuk memanipulasi
perangkat lunak yang digunakan dengan cara, bahwa transaksi yang benar
ditampilkan pada layar dan transaksi palsu ditandatangani di latar belakang.
A 2008 US Federal Deposit Insurance Corporation
Teknologi Insiden Report, yang disusun dari bank laporan kegiatan
mencurigakan mengajukan triwulanan, daftar 536 kasus penyusupan komputer,
dengan kerugian rata-rata per insiden sebesar $ 30.000. ang menambahkan
sampai dengan kerugian hampir $ 16-juta pada kuartal kedua tahun 2007.
Intrusi komputer meningkat 150 persen antara kuartal pertama tahun 2007 dan
yang kedua. Dalam 80 persen dari kasus, sumber gangguan itu tidak diketahui
tetapi itu terjadi selama online banking, kata laporan itu.
Jenis terbaru dari serangan
adalah apa yang disebut Manusia di Browser serangan, di mana sebuah Trojan horse memungkinkan penyerang
remote untuk mengubah nomor tujuan rekening dan juga jumlahnya.
Penanggulangan
Ada ada beberapa tindakan
pencegahan yang mencoba untuk menghindari serangan. Sertifikat digital digunakan terhadap phishing
dan pharming, penggunaan kelas-3 pembaca kartu adalah ukuran untuk
menghindari manipulasi transaksi oleh perangkat lunak di signature varian
perbankan berbasis online. Untuk melindungi sistem mereka terhadap trojan
horse, pengguna harus menggunakan scanner virus dan berhati-hati dengan software
download atau lampiran e-mail.
Pada tahun 2001 AS Lembaga Keuangan Federal
Pemeriksaan Council menerbitkan panduan untuk otentikasi multifaktor (MFA) dan kemudian
diminta untuk berada di tempat pada akhir 2006.
Penerapan M-banking
Ada sejumlah besar perangkat
ponsel yang berbeda dan itu adalah tantangan besar bagi bank untuk menawarkan
solusi mobile banking pada setiap jenis perangkat. Beberapa dari perangkat
ini mendukung Java ME dan lain-lain dukungan SIM Application Toolkit , browser WAP,
atau hanya SMS .
Masalah interoperabilitas awal
namun telah dilokalisasi, dengan negara-negara seperti India menggunakan
portal seperti R-Dunia untuk memungkinkan keterbatasan ponsel low end
berbasis java, sedangkan fokus pada bidang-bidang seperti Afrika Selatan
telah gagal ke USSD sebagai dasar dari komunikasi dapat dicapai dengan
telepon.
Keinginan untuk
interoperabilitas sebagian besar tergantung pada bank itu sendiri, di mana
aplikasi diinstal (berbasis Java atau asli) memberikan keamanan yang lebih
baik, lebih mudah digunakan dan memungkinkan pengembangan kemampuan yang
lebih kompleks yang mirip dengan internet banking sedangkan SMS dapat
memberikan dasar-dasar tetapi menjadi sulit untuk beroperasi dengan transaksi
yang lebih kompleks.
Ada mitos bahwa ada tantangan
interoperabilitas antara aplikasi mobile banking karena dirasakan kurangnya
standar teknologi umum untuk mobile banking. Dalam prakteknya masih terlalu
dini dalam siklus hidup layanan untuk interoperabilitas diselesaikan dalam
sebuah negara individu, sangat sedikit negara memiliki lebih dari satu
penyedia layanan perbankan mobile. Dalam prakteknya, interface perbankan
didefinisikan dengan baik dan uang gerakan antara bank mengikuti standar
IS0-8583. Sebagai mobile banking jatuh tempo, uang gerakan antara penyedia
layanan secara alami akan mengadopsi standar yang sama seperti di dunia
perbankan.
Pada Januari 2009, Mobile Marketing Association (MMA)
Perbankan Sub-Komite yang diketuai oleh CellTrust dan VeriSign Inc,
menerbitkan Tinjauan Mobile Banking untuk lembaga keuangan di mana ia
membahas keuntungan dan kerugian dari Platform Saluran Handphone seperti
Layanan Pesan Singkat ( SMS ), Mobile Web, Aplikasi Client Mobile, SMS dengan Mobile
Web dan SMS Secure.
Keamanan
Keamanan transaksi keuangan,
dieksekusi dari beberapa lokasi terpencil dan transmisi informasi keuangan
melalui udara, adalah tantangan yang paling rumit yang perlu ditangani
bersama oleh pengembang aplikasi mobile, penyedia layanan jaringan nirkabel
dan IT perbankan departemen.
Aspek-aspek berikut perlu
ditangani untuk menawarkan infrastruktur yang aman untuk transaksi keuangan
melalui jaringan nirkabel:
Jika bank menawarkan
smart-card berbasis keamanan, keamanan fisik perangkat lebih penting. Dalam
hal perangkat dicuri, hacker harus memerlukan setidaknya sebuah ID / Password
untuk mengakses aplikasi. Hal ini akan memastikan bahwa perangkat yang tidak
sah tidak terhubung untuk melakukan transaksi keuangan.
User ID / Password otentikasi
pelanggan bank.
Enkripsi
data sedang dikirim melalui udara. Enkripsi
data yang akan disimpan dalam perangkat untuk analisis nanti / off-line oleh
pelanggan. Password satu kali (OTPs) adalah alat terbaru
yang digunakan oleh penyedia jasa keuangan dan perbankan dalam memerangi penipuan dunia maya . Daripada mengandalkan
password hafal tradisional, OTPs diminta oleh konsumen setiap kali mereka
ingin melakukan transaksi dengan menggunakan online atau mobile banking
antarmuka. Ketika permintaan tersebut diterima password dikirimkan ke telepon
konsumen melalui SMS. Sandi akan berakhir setelah telah digunakan atau sekali
yang dijadwalkan siklus hidup telah berakhir.
Karena kekhawatiran dibuat
eksplisit di atas, adalah sangat penting bahwa SMS gateway penyedia dapat memberikan kualitas yang
layak dari layanan untuk bank dan lembaga keuangan dalam hal SMS layanan. Oleh karena itu, penyediaan perjanjian tingkat layanan (SLA)
merupakan persyaratan untuk industri ini, maka perlu untuk memberikan bank
garansi pengiriman pelanggan dari semua pesan, serta pengukuran pada
kecepatan pengiriman, throughput, dll SLA memberikan pelayanan parameter di
mana suatu solusi messaging dijamin untuk melakukan.
Skalabilitas
dan keandalan
Tantangan lain bagi CIO dan CTO dari bank-bank adalah untuk skala-up
infrastruktur mobile banking untuk menangani pertumbuhan eksponensial dari
basis pelanggan. Dengan mobile banking, pelanggan dapat duduk di bagian
manapun di dunia (benar kapan saja, dimana saja perbankan) dan karenanya bank
perlu memastikan bahwa sistem dan berjalan dengan cara yang benar 24 x 7.
Sebagai pelanggan akan menemukan mobile banking lebih dan lebih bermanfaat,
harapan mereka dari solusi akan meningkat. Bank tidak dapat memenuhi
ekspektasi kinerja dan kehandalan mungkin kehilangan kepercayaan pelanggan.
Ada beberapa sistem seperti platform Transaksi
Handphone yang memungkinkan pengaktifan ponsel cepat dan aman dari
berbagai layanan perbankan. Baru di India telah terjadi pertumbuhan yang
fenomenal dalam penggunaan aplikasi Mobile Banking, dengan bank terkemuka
mengadopsi platform Transaksi Mobile dan Bank Sentral pedoman penerbitan untuk
operasi mobile banking.
Distribusi
Aplikasi
Karena sifat dari konektivitas
antara bank dan nasabah, akan tidak praktis untuk mengharapkan pelanggan
untuk secara teratur mengunjungi bank atau terhubung ke situs web untuk
upgrade biasa dari aplikasi mobile banking mereka. Ini akan diharapkan bahwa
aplikasi mobile itu sendiri memeriksa upgrade dan update dan download patch
yang diperlukan (disebut "Over The Air" pembaruan). Namun, mungkin
ada banyak masalah untuk menerapkan pendekatan ini seperti upgrade /
sinkronisasi komponen terikat lainnya.
4.
Internasional
electronic fund transfer
Internasional elektronik
transfer dana adalah salah satu cara tercepat untuk mengirim uang kepada
seseorang saat Anda tidak ingin uang tunai atau bank cek untuk datang ke
dalam gambar. Proses mentransfer uang internasional juga disebut wire
transfer internasional. Mereka disebut wire transfer karena pada awal layanan
ini, perusahaan transfer digunakan kawat dan layanan telegraf untuk memproses
transaksi. Transfer-transfer ini dikenal sebagai Giro di Eropa.
Sampai sekarang, metode transfer uang paling aman internasional adalah bank untuk transfer bank kawat. Hal ini terutama karena semua uang yang akan ditransfer antar rekening yang berarti bahwa sistem konfirmasi identitas biasa datang ke dalam gambar. Hal ini juga memungkinkan untuk mengingat uang itu ditransfer. Sebagai perusahaan dan bank telah pindah ke Internet untuk wire transfer asing, informasi transaksi menggunakan enkripsi tugas berat untuk memindahkan uang sekitar. Organisasi yang menangani sebagian besar transfer bank internasional SWIFT. SWIFT adalah sebuah organisasi koperasi. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1974. Pada awalnya memang hanya tujuh bank internasional utama sebagai anggotanya. Mereka membentuk jaringan global. Tugas dari jaringan ini adalah untuk mengelola transfer dana dan data transaksi lainnya. Kantor pusat saat ini SWIFT terletak di Brussels. Untuk membuat SWIFT modus pilihan cara yang diterima secara internasional untuk mengirim uang ke luar negeri, ada banyak langkah. Hari ini SWIFT adalah sanksi oleh PBB. Untuk mentransfer dana melalui jasa SWIFT, organisasi perlu kode 9362 ISO. Ini adalah kode karakter delapan panjang. Kode ini umumnya berasal dari nama bank yang memberikan kontribusi pertama empat huruf, Huruf-huruf kelima dan keenam mengidentifikasi negara dan dua terakhir mengidentifikasi kota di mana bank didasarkan. Organisasi lain yang telah memberikan layanan wire transfer internasional untuk orang dan organisasi bisnis adalah Western Union. Keuntungan utama dari layanan Western Union adalah bahwa tidak ada bank yang terlibat dalam skenario. Hal ini dimungkinkan untuk melakukan transaksi anonim seperti dalam kasus tertentu, Western Union tidak memerlukan semacam dokumen identifikasi atau bukti tersebut untuk memberikan uang kepada penerima. Mengingat peningkatan kasus layanan kawat uang yang digunakan untuk tujuan jahat, peraturan diberlakukan untuk mengurus proses. Di Amerika Serikat, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri telah ditugaskan untuk memantau semua transaksi tersebut. Tugas utama organisasi ini adalah untuk mengawasi sehingga uang tidak bisa ditransfer ke organisasi teroris yang dikenal atau negara lain organisasi yang berada di bawah sanksi ekonomi. Wire transfer internasional dana telah membuatnya menjadi sangat mudah bagi orang dan organisasi untuk tetap berhubungan dengan orang-orang keuangan didasarkan luar negeri. |
Senin
9. SISTEM PERBANKKAN ELEKTRONIK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar